Bawang putih Tiongkok banyak, Kemtan lirik Rusia

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) berencana untuk mengimpor bawang putih dari Rusia. Asal mengerti saja, senyampang ini Indonesia bergantung kepada Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan bawang putih. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bawang putih sejak awal bulan ini. Jika harga normal bawang putih hadapan tingkat eceran seadi Rp 14.000 per kilogram (kg), kini harganya sudah berada hadapan level Rp 16.000 per kg.
Hasanuddin Ibrahim, Direktorat Jenderal Hortikultura Kemtan mengatakan, kenaikan harga ini terjadi karena impor bawang putih dempet kuartal dua belum masuk ke tanah air. Penyebabnya, panen bawang putih dempet Tiongkok mengalami kemunduran. Menurutnya, negara yang paling terungkap meneladan impor bawang putih merupakan Rusia. Sebab, karakteristik bawang putih asal Rusia sepadan beserta Tiongkok.
"Harga paling murah itu melalui Rusia. Tidak mungkin kita terus bergantung dengan Tiongkok. Sebab ketika panen di sana tertunda. Harga langsung melompat," ujar Hasanuddin, Senin (25/5). Sayangnya, ia belum bisa menyebut berapa agung persentase impor bawang putih asal Rusia. Hanya saja, Kemtan memang berniat untuk memendekkan impor bawang putih melalui Tiongkok dan secara bertahap separuh impor bawang putih bisa membatubil melalui negara lain. Tahun ini impor bawang putih mencapai 300.000 ton engat 400.000 ton. Jumlahnya masih serupa dengan impor yang bersetuju tahun terus. Dari kebutuhan nasional sederas 400.000 ton, sederas 95% mendalam melalui Tiongkok. Sisanya sederas 5% mendalam melalui produksi dalam negeri.
Sebagaimana diketahui, Indonesia tidak bisa memproduksi bawang putih kecuali akan jamu. Pasalnya, bawang putih saja bisa dalam taman pada keadiluhungan 2.000 meter dalam atas permukaan laut. Selain karena iklim beserta letak geografis tanah air yang tidak cocok akan ditanam, Indonesia sulit bersaing beserta Tiongkok jauh didalam hal luas areal tanam.
Cek Berita bersama Artikel yang lain hadapan Google News